1. Komoditas perusahaan tempat PI
PT. Sweet Candy Indonesia merupakan salah satu industri yang
bergerak di bidang confectionary yang
produk utamanya yaitu kembang gula. Confectionary berasal dari
bahasa latin confecto (conficere) yang
artinya penambahan (to compound)
sedangkan kata candy berasal dari
bahasa arab Quand yang artinya gula. Kembang gula
atau permen adalah jenis makanan selingan berbentuk padat, yang dibuat dari
gula atau pemanis lain atau campuran gula dengan pemanis lain, dengan atau
tanpa penambahan bahan tambahan makanan lain yang di izinkan. Confectionery ini terbagi menjadi dua yaitu confectionery gula dan confectionery
cokelat. Produk confectionery
gula inilah yang dikenal dengan kembang gula/ permen.
Kembang gula dapat diklasifikasikan
kedalam beberapa jenis diantaranya:
a. Permen Kunyah (Chewy
Candy)
Permen kunyah
dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu chewy
coated gum dan bubble gum.
Perbedaan antara keduanya terletak pada kemampuan untuk menghasilkan bubble (balon/gelembung). Pada bubble gum dihasilhan balon yang
besar karena terbuat dari jenis gum yang
mempunyai elastisitas yang lebih tinggi. Biasanya gum candy mengandung getah
sintetik khusus sehingga mempunyai elastisitas yang baik. Sementara itu untuk chewy coated gum dilapisi oleh syrup coating yang membentuk tekstur yang
keras pada permukaan candy sehingga permen
jenis ini hanya dikonsumsi sebagai permen karet kunyah. Disamping itu Chewy coated gum tidak mampu
menghasilkan bublle atau balon yang
besar karena bahan karet yang digunakan mempunyai elastisitas yang rendah.
Dalam
pengembangan produk, PT. Sweet Candy Indonesia melakukan modifikasi dan inovasi
produk dengan menciptakan jenis produk gum
candy yang baru yaitu Liquid Filled
Gum Candy. Produk tersebut merupakan produk Bubble Gum dengan syrup didalamnya
b. Permen Keras (Hard Candy)
Permen Keras (hard candy/ boiled candy) adalah permen
yang bertekstur keras dan tidak menjadi lunak jika dimakan. Bahan Baku dari
permen ini terdiri atas gula putih, sirup glucose atau HMS (High Maltose Syrup), air, serta
bahan-bahan lain yang digunakan seperti asam, aroma, pembentuk tekstur, zat
warna, dan penambahan zat additive untuk memperoleh hasil yang enak. Kembang
gula ini mengandung kadar air rendah dan umumnya mempunyai kenampakan
mengkilat.
Pada saat
prosess cooking/pemasakan, permen
belum mengalami pengerasan dan masih mudah dibentuk dalam mesin cetak. Pengerasan akan terjadi dengan adanya
penyerapan air, karena permen bersifat higroskopis.
c. Permen Bebas Gula (Sugar Free)
Permen ini
dibuat tanpa menggunakan gula, melainkan menggunakan pemanis buatan yang
diijinkan dan dibatasi penggunaanya. Produk ini baik dikonsumsi untuk penderita
diabetes karena rendah kalori.
22.
Penanganan Quality Control
Perusahaan tempat PI
Quality Control (QC) Departement adalah suatu Departemen
yang bertugas mengontrol dan mengawasi mutu produk agar selalu dalam lingkup
standar yang telah ditetapkan. Kegiatan utama QC adalah mengawasi mutu produk mulai dari bahan baku, proses
produksi, sampai produk jadi. QC departemen terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1.
QC Analist and Incoming Material
Merupakan personel
yang bertugas mengawasi dan mengetahui kualitas raw material & packaging material dengan melakukan analisa dan
standarisasi bahan sesuai dengan Standar Internal PT.
Sweet Candy yang telah ditetapkan. Serta mencocokan aktual raw material & packaging
material sesuai dengan dokumen bahan tersebut untuk memastikan ada tidaknya
penyimpangan dari raw material packaging
material, dan jika terdapat penyimpangan maka dilakukan tindakan lanjut
sesuai dengan SOP (Standar Operasional
procedure)
A.
Analisa Raw Material, Produk setengah jadi, dan Produk Jadi ( Finish Product ).
1.
Analisa pH
a. Dasar Analisa
Pengukuran nilai pH larutan dengan metode potensiometri
bersama dengan suatu pengganda elektronik dan suatu miliammeter sebagai
detector titik berimbang, dengan menggunakan elektroda kaca dan elektroda
pambanding .
(
Instruksi Kerja ( IK ). Cikampek : PT. Sweet Candy Indonesia ) .
b. Alat dan Bahan
·
Satu
unit pH meteR
·
Beaker
glass 100 ml pH
·
Pipet
volume 10 ml
·
Magnet
stirer
·
Aquadest
·
Kertas
tissue
c. Cara kerja
- ·Siapkan sample,timbang dalam beaker glass,dengan perbandingan sample:aquadest yaitu 1:1 ( khusus gula )
- Larutkan jika perlu
- Siapkan alat pH-meter yang telah dikalibrasi
- Diukur pH-nya dengan pH-meter dengan cara dicelupkan elektroda ke dalam – larutan, maka pH akan muncul secara otomatis.
- Catat hasilnya, dan bersihkan probe.
2.
Analisa Specific Gravity
A. Dasar
Bobot jenis contoh diperoleh dari perbandingan antara bobot sample dalam
piknometer dengan bobot air dalam piknometer kemudian dikalikan bobot jenis air
pada suhu ruang tersebut.
B. Alat dan Bahan
·
PiknometeR
·
Neraca
analitik
·
Tissue
·
Sample
·
Aquadest
C.
Cara kerja
Bersihkan dan keringkan piknometer dan tutupnya dan timbang dengan timbangan
analitik (A).
Masukan
aquadest sampai penuh, tutup cairan yang terdapat dalam tabung ke luar melalui
lubang penutup, keringkan dan timbang ( B ).
Bersihkan
dan keringkan piknometer dan tutupnya, timbang dengan timbangan analitik ( A ).
Masukan
sample sampai penuh, tutup sampai cairan yang terdapat dalam tabung ke luar
melalui lubang penutup, keringkan dan timbang (C).
Hitung
nilai specific gravity dengan persamaan
Perhitungan:
( C – A )
Spesific
gravity = ( B – A )
(
AOAC International . Official Method of Analysis,18th edition ( 2005 ).Method
number 923.09).
3.
Analisa Densitas
a. Dasar
Bobot jenis contoh diperoleh dari perbandingan antara bobot piknometer dengan volume sample kemudian dikalikan bobot
jenis air pada suhu ruang tersebut.
b.Alat dan Bahan
-Piknometer
-Neraca analitik
-Tissue
-Sample
-Aquadest
c. Cara kerja
Bersihkan dan keringkan piknometer dan tutupnya dan timbang dengan timbangan
analitik (A).
Masukan
sample sampai penuh, tutup cairan yang terdapat dalam tabung ke luar melalui
lubang penutup, keringkan dan timbang (B).
Hitung
nilai densitas dengan persamaan.
Perhitungan
:
(B
– A )
Densitas
( g/ml) = Volume
(
AOAC International . Official Method of Analysis,18th edition ( 2005 ).Method
number 923.09).
4.
Analisa Granulometri ( Sieving Gula )
a. Dasar
Dengan menggunakan alat sieve test, maka tingkat kehalusan gula dapat diketahui, dengan prinsip pemisahan ukuran
partikel didasarkan pada waktu pengayakan dan perbedaan ukuran mesh pengayak.
b. Alat dan Bahan
-Satu set sieve test standard
-Sieve shaker
-Kuas pembersih
-Piala gelas100 ml
-Kertas tissue
-Gula rafinasi ( pasir )
c. Cara Kerja
Ditentukan ukuran pan-pan yang akan digunakan tergantung jenis gula yang akan
dianalisa dan juga disesuaikan urutan
ukuran tiap lubang pada pan .
·
Ditimbang bobot kosong
masing-masing pan.
·
Ditimbang 100 gram gula
pasir, kemudian dimasukkan ke dalam susunan
pan yang paling atas.
·
Alat sieve test
ditutup, kemudian diaktifkan selama 10 menit.
·
Bobot gula dalam
masing-masing pan ditimbang.
·
Perhitungan: bobot pan
kosong – bobot (pan+gula) = (tidak melebihi standar)
5. Analisa Kadar Air Metode Karl Fischer
a. Dasar
Penetapan kadar air metode Karl Fischer ini menggunakan cara
pengeringan berdasarkan reaksi kimia air dengan titrasi langsung dari bahan
basah dengan larutan iodin, SO2 ( sulfur dioxide ), dan piridindalam
methanol. Perubahan warna menunjukkan
akhir titrasi. ( F.G. Winarno.Kimia Pangan dan Gizi. hal 14.
Kandungan air dalam contoh dapat diketahui dengan cara
titrasi secara Iodometri. Contoh
dilarutkan dalam pelarut methanol:formamide ( 3:2 ). Metanol sebagai pelarut
utama. Sedang formamide sebagai pelarut
gula. Kemudian direaksikan dengan
pereaksi Karl Fischer yang terdiri dari Iod, SO2, piridin dan methanol. Iod dan
SO2 membentuk kompleks dengnan piridin.
Dan kelebihan piridin akan bereaksi dengan air dalam contoh yang
dianalisa.
b. Reaksi
I2
+ SO2 + 2C5H5N -------> C5H5N.I2 +
C5H5N.SO2
C5H5N.I2
+ C5H5N.SO2 + C5H5N + H2O -------> 2(C5H5N.HI) + C5H5N.SO2
c. Alat dan Bahan
- · Seperangkat alat Karl Fischer Metrohm Interface Titrino
- Botol timbang ( weighing boat )
- Spatula
- Neraca analitik
- Lumpang porselen
- TissueLarutan methanol
- Larutan formamide
- Pereaksi Karl Fischer
-
· Sampel yang akan dianalisa.
d. Cara Kerja
1 Persiapan sample
a.Untuk contoh berupa adonan ( dough ) atau
raw material, diambil kira – kira satu spatula masukkan dalam kantong plastik,
tunggu sampai mengeras pada suhu ruangan. Kemudian tumbuk sampai halus
menggunakan lumpang porselen.
b.Untuk contoh berupa produk jadi, sampel
dikeluarkan dari kemasan, lalu ditumbuk sampai halus dengan lumpang porselen.
2 Analisa Sample
Sampel yang sudah halus ditimbang kira – kira 0.2-0.25 gram
dalam botol timbang dengan neraca analitik.
Jika
perangkat KFT sudah siap ( stand by ), tekan tombol “ F3 “ ( sample )
Masukkan
sample dan masukkan nilai bobot sample pada instrumen Karl Fischer kemudian
tekan “ RUN “,dan tunggu hasilnya keluar.
3 Pengisian dan pengosongan bejana
Pengisian
bejana titrasi.
1 Menekan tombol “ IN “ pada alat Karl
Fischer sampai elektroda tercelup
2 Menyalakan stirrer magnetic.
3 Menekan Tombol “ START “, tunggu sampai
conditioning (lampu hijau pada alat menyala).
Pengosongan
bejana titrasi
1 Menekan tombol “ STOP “.
2 Mematikkan magnetic stirrer.
3 Pipa pengeluaran larutan diturunkan
sampai ke dasar bejana
4 Menekan tombol “ OUT “ sampai larutan
terisap keluar dan ditampung pada botol yang telah disediakan.
Kalibrasi
dan standarisasi
Dalam
weighing boat, timbang seberat 0,2000-0,2500 gr di-Na tartrate
Pada
posisi stand by ( instrumen siap melakukan analis ), nilai drift di bawah 50
μg/min dan posisi arah panah drift lurus, tekan sample ( F3 )
Masukkan
di-Na tartrate ke dalam tabung titrasi dengan cepat, simpan weighing boat
kosong di atas timbangan, kemudian masukkan nilai yang tertera pada display
timbangan ke instrumen Karl Fischer, kemudian tekan ” RUN ”, tunggu sampai
hasilnya keluar. Standar kadar air dengan pereaksi pengkalibrasi di- Na
tartrate adalah 15,61 – 15,71%,
6.
Analisa Indeks Bias ( RI ) dan 0brix
a.
Dasar
Pembiasan partikel cahaya oleh sample yang ditunjukkan
dengan batas gelap terang nilai RI suatu sample ( media pembiasan ) adalah
nilai sinus sudut cahaya masuk ( α ) dibagi dengan nilai sinus setelah
pembiasan (β).Sedangakan brix adalah jumlah padatan terlarut dalam 100 gram
contoh. Berdasarkan cahaya pembiasan,
yaitu dengan memfokuskan alat pada cahaya
terang maka akan menghasilkan dua bidang gelap dan terang batas antara
gelap dan terang ini menunjukan nilai brix dari contoh yang diukur. ( PT. Sweet
Candy Indonesia, 2010. Instruksi Kerja ( IK ). Cikampek : PT. Sweet Indonesia )
n χ = Sin α/Sin β
N
= refractive index
Χ
=media pembiasan
Alat
dan bahan
Ø Satu
set portable refractometer
Ø Spatula
Ø Kertas
tissue
Ø Aquadest
Ø Sample
Cara kerja
Ø Lakukan
kalibrasi refractometer dengan menggunakan aquadest.
Ø Teteskan
sample pada permukaan prisma utama, pastikan tersebar merata dan tutup secara
perlahan
Ø Sambil
mengamati, putar measurement knob sampai mendapatkan posisi batas gelap terang
tepat pada garis persilangan.
Ø Catat
hasilnya.
Ø Bersihkan
prisma utama dengan kertas tissue yang telah dibasahi aquadest.
5.
Analisa DE ( Dextrose Equivalent )
a.
Dasar
DE terbentuk dari gula pasir ( sukrosa ) yang dilarutkan
dalam air dan dipanaskan, sebagian sukrosa akan terurai menjadi glukosa dan
fruktosa dalam suasana asam. ( F.G. Winarno.Kima Pangan dan Gizi.hal 26 ). Prinsip analisa yaitu pembentukan senyawa
karboksilat dari karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid mengalami oksidasi
oleh Cu 2+, ditandai dengan adanya endapan merah bata sebagai titik akhir
titrasi.
b.
Alat
Ø Timbangan
analitik ketelitian 0,1 mg
Ø Refractometer
Ø Hotplate
Ø Beaker
glass 100 ml
Ø Labu
ukur 100 ml
Ø Erlenmeyer
250 ml
Ø Buret
100 ml
Ø Pipet
volume 25 ml
Ø Ball
suction ( Ball pipet )
Ø Magnetic
stirer
Ø Buret
Ø Penjepit
c.
Bahan
Ø Tembaga
Sulfat ( CuSO4.5H2O ) / Larutan Fehling A
Ø Natrium
kalium tartrate tetrahidrat ( C4H4KNaO6.4H2O ) dan natrium hidroksida ( NaOH )/
Larutan Fehling B.
Ø Sample
( Glukosa/HMS )
Ø Methilen
Blue 1 %
Ø Boiling
Chips
d.
Cara kerja
Ø Persiapan
Sample
Ø Cek
nilai RI ( Indeks bias )
Ø Cek
nilai 0brix
Ø Timbang
sample dalam beaker glass 100 ml seberat 2,0-2,5 gram sample
Ø Penentuan
nilai TS ( Total Solid )
Ø Nilai
TS dapat ditentukan dari nilai indeks bias dan 0brix sample dengan menggunakan
tabel interpolasi yang dilampirkan .
RI
sample – RI batas atas TS sample – TS
batas atas
=
RI
batas bawah – RI batas atas TS batas
bawah – TS batas atas
Catatan
: pada tabel interpolasi nilai TS untuk sirup glukosa dan sample sirup filling
candy ditentukan dengan menggunakan tabel acidi, sementara nilai TS untuk high
maltose syrup dapat ditentukan dengan menggunakan tabel interpolasi enzimatic.
Tritasi
Sample
Larutkan
sample dan masukkan daleempam labu ukur 100 ml dan tepatkan.
Pindahakan
larutan sample ke dalam buret ukuran 25 ml.
Secara
akurat pipet masing-masing 12,5 ml larutan Fehling A dan Fehling B ke dalam
erlenmeyer 250 ml. Tambahkan beberapa butir boiling chips, letakkan di atas hot
plate yang telah diatur temperatur pada
posisi 2500 dan stirer pada posisi 500 rpm.
Tambahkan
2 tetes indikator methilen blue 1 % dan selesaikan titrai dengan menambahkan
larutan sample tetes demi tetes, sampai warna berubah dari biru menjadi merah
bata dan terjadi pengendapan.
TAT
berwarna endapan merah bata, dan catat volume sample yang dibutuhkan untuk
titrasi.
Lakukan
dua kali titrasi.
Perhitungan
:
Faktor
koreksi
DE
=
g
sample x TS x ml titrasi
(
AOAC International . Official Method of Analysis,18th edition ( 2005 ).Method
number 923.09 ).
2. QC Inspector
QC Inspector
terbagi menjadi 2 yaitu:
a.) QC Inspector Line Process, yaitu personel yang bertugas mengawasi jalanya proses dan menjaga/mempertahankan kestabilan mutu produk serta
mengecek/mengawasi kualitas produk yang dihasilkan agar tidak menyimpang dari standar produk.
b.) QC Inspector Line Packing, yaitu personel yang bertugas mengawasi kesesuaian kriteria kemasan dan menjaga syarat-syarat dari
kemasan agar terhindar dari kerusakan kemasan yang berakibat fatal (critical
parameter).
3.
Flavor Man
Merupakan
personel QC yang mempunyai tugas untuk menyiapkan formula yang dibutuhkan pada pembuatan candy.
4.QC DAGS (Data
Analis and General Support)
Merupakan personel yang bertugas untuk
menganalisa, mengelolah data QC,
merevisi fomulir QC, atau secara umum
bertugas sebagai controller dokumen QC.
3. Penanganan
limbah perusahaan tempat Pi
Limbah yang
dihasilkan oleh PT. Sweet Candy Indonesia dikategorikan sebagai limbah dari
industri (dari produksi) makanan yang banyak mengandung senyawa organic,
diantaranya gula dan lemak. Jadi limbah-limbah itu tidak terlalu berbahaya
untuk lingkungan. Untuk limbah sisa produksi seperti adonan dan produk,
penanganan limbah tidak dilakukan di area pabrik ini melainkan dikirim ke
Cibinong untuk ditangani di area khusus penanganan limbah. Sedangkan untuk
limbah dari produksi seperti air bekas pencucian disalurkan melalui pipa ke
pengolahan limbah di kawasan industri.
Pengolahan
limbah yang terdapat dalam PT. SWEET CANDY dikategorikan dalam pengolahan
limbah secara biologi karena menggunakan jasa mikrobiologi sebagai pengolah
limbah tersebut.
Air
limbah yang dihasilkan ialah air limbah yang banyak mengandung senyawa organik
terutama gula. Sistem pengolahan yang digunakan merupakan kombinasi antara pengolahan
aerob dan anaerob.
Limbah
tersebut diolah dalam WWT (Waste Water Treatment) yang terdiri dari fat trap
yaitu alat yang digunakan sebagai perangkap lemak yang terdapat dalam limbah.
Kemudian limbah akan dialirkan menuju Screw untuk memisahkan padatan yang lebih
besar dari 0,2 mm. Setelah limbah tepisah dengan padatan, limbah cair dialirkan
menuju pump pit.
Limbah
akan dipompa menuju tempat Equalisasi A dan Equalisasi B, dalam Equalisasi A
diharapkan cairan limbah mencapai pH 3,5 – 5,0 dan dalam Equalisasi B cairan
dijaga COD (Chemical Oxygen Demand) = 15.000 mg/l. Selanjutnya cairan dialirkan
menuju condition tank dengan penambahan NaOH dan nutrient ( nitrogen dan fosfor
) sebagai makanan untuk bakteri.
Cairan
limbah akan diolah dalam tank ECSB dimana di tank ini terjadi pengolahan secara
aerob. Semua bahan yang ditangkap akan dirombak menjadi monomer yang berupa
asam-asam yang mudah menguap, misalnya asan piruvat, asam laktat dan lainnya.
Asam-asam ini akan dirombak oleh bakteri asetanogen yang menghasilkan asetat.
Asetat tersebut dirombak oleh bakteri metanogen menjadi gas (H4).
Selanjutnya
cairan dimasukkan dalam tangki pembakaran yang akan membakar gas hasil
rombakkan bakteri metanogen. Setelah gas terbakar, cairan akan dialirkan menuju
bak aerasi. Dalam bak aerasi, pengolahan limbah terjadi secraa aerob dengan
hasil kandungan DO minimal 2 kg/l.
Kemudian
cairan dialirkan menuju bak clarifier yang akan menghasilkan cairan dengan
kandungan COD < 100 mg/l, BOD < 50mg/l, SS < 100mg/l. Cairan ini akan
ditampung dalam bak penampungan akhir diaman pengechekan dialkukan dengan ikan.
Bila ikan yang dimasukkan masih hidup, maka cairan siap untuk dibuang ke
sungai.
4. HRD dan
standart pegawai perusahaan tempat PI
PT. Sweet Candy Indonesia memiliki karyawan sekitar 500 karyawan. Setiap karyawan mendapat fasilitas berupa gaji bulanan, tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi, penyediaan makanan, asuransi jamsostek, serta mendapatkan fasilitas lain berupa seragam atau pakaian kerja. Karyawan di PT. Sweet Candy Indonesia ada yang berstatus sebagai karyawan tetap dan ada pula yang berstatus sebagai karyawan kontrak.
PT. Sweet Candy Indonesia memiliki karyawan sekitar 500 karyawan. Setiap karyawan mendapat fasilitas berupa gaji bulanan, tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi, penyediaan makanan, asuransi jamsostek, serta mendapatkan fasilitas lain berupa seragam atau pakaian kerja. Karyawan di PT. Sweet Candy Indonesia ada yang berstatus sebagai karyawan tetap dan ada pula yang berstatus sebagai karyawan kontrak.
Karyawan di PT. Sweet Candy Indonesia
terbagi dalam 2 waktu kerja yaitu Shift dan Non Shift. Dengan pembagian waktu
kerja sebagai berikut:
1. Non Shift / General Shift
Karyawan yang bekerja mulai pukul 08.00
sampai dengan pukul 17.00 dan masuk selama 5 hari kerja setiap minggunya yaitu
mulai hari Senin sampai Jumat.
2. Shift 1
Karyawan kerja shift 1 mulai bekerja
pada pukul 06.00 sampai dengan pukul
13.30 dan masuk selama 6 hari kerja sesuai dengan ketentuan jadwal.
3. Shift 2
Karyawan kerja shift 2 mulai bekerja
pada pukul 13.30 sampai dengan pukul 22.00 dan masuk selama 6 hari kerja sesuai
dengan ketentuan jadwal.
4. Shift 3
Karyawan kerja shift 3 mulai
bekerja pada pukul 22.00 sampai dengan pukul 06.00 dan masuk selama 6 hari
kerja sesuai dengan ketentuan jadwal.
5. Produk hasil
olah dan sasaran pemakai local/export/ import
perusahaan tempat PI
perusahaan tempat PI
PT.
Perfetti Van Melle Indonesia merupakan perusahaan dibidang confectionery. Produk yang dihasilkan bermacam-macam
permen. Produk-produk PT. Perfetti Van
Melle Indonesia ditujukan untuk pasar local maupun internasional. Adapun produk PT. Perfetti Van Melle
Indonesia yaitu :
Alpenliebe
Produk
alpenliebe merupakan permen jenis hard candy.
Alpenliebe memiliki banyak spesifikasi rasa yaitu original, strawberry,
jeruk, anggur, es krim, krim soda.
Permen alpenliebe dikemas dalam 3 bentuk yaitu pillowpack, flowpack,
stickwrap. Untuk pillowpack dan flowpack
dipasarkan di Indonesia, sedangkan untuk stickwrap dipasarkan di Arab Saudi.
Hard
Boiled Candy
Golia
adalah permen jenis hard boiled candy.
Golia merupakan permen rasa mint yang mempunyai filling ditengahnya dan
dengan rasa lebih kuat. Permen ini
memiliki variasi rasa yaitu golia honey lemon, golia active strong, golia
eucamint, golia lemon fresh, golia herbal, golia cherry, golia active plus,
smint honey lemon, chlormint, smint active plus, smint cherry, dan bonfills.
Produk
tersebut dipasarkan di Indonesia dalam kemasan pillowpack, sedangkan untuk
pasar internasional produk dipasarkan adalah smint ke Filipina, bonfills ke
Arab, dan golia dalam kemasan stickwrap ke Polandia, Serbia, dan ceko.
Chewy
Chewy
adalah permen lunak di PT. PVMI mempunyai 2 brand yaitu chox dan fruitella.
a.Chox
Chox
adalah permen dengan perpaduan rasa susu dan coklat. Variasi chox yaitu original dan buah (
strawberry, jeruk, dan kelapa ). Chox dipasarkan dalam bentuk kemasan
pillowpack dan hanya di Indonesia.
b.Fruitella
Fruitella
memiliki varian rasa yaitu fruit fantasi ( strawberry, jeruk, dan anggur ),
tutti-frutti ( duo orange mango, duo strawberry melon ) yang dipasarkan di
Indonesia. Varian yang ketiga yaitu
fruitella natural ( orange, strawberry, lemon cola, raspberry apple, dan milk )
yang dipasarkan d Arab.
Dragee
Mentos
Mentos
adalah jenis permen dragee yang memiliki varian rasa mint, buah, dan cola. Mentos dikemas dalam beberapa bentuk yaitu
pillowpack dan rollwrap. Mentos
dipasarkan di Indonesia dan Negara-negara Timor Tengah. 3.. Marbells
Marbells
mempunyai 3 varian rasa yaitu mooshake, fantasi, dan choco. Marbells dikemas dalam bentuk sachet ( flowpack ).
Marbells dipasarkan di Indonesia dan India.
4.
Gum Candy
Brand
untuk candy di PT PVMI adalah big babol.
Varian rasanya yaitu tuttifrutti, orange, cream strawberry, watermelon,
grape, blackcurrant, nanas, colour magix, cola lemon. Big babol dipasarkan di Indonesia dan
internasional ( Maroko dan Mesir ).
5.
Coated Gum Candy
Permen
ini dibagi menjadi 2 yaitu Happydent dan Big babol rainbow. Varian rasa untuk Happydent yaitu Lemon,
Strawbery, dan White. Happydent dikemas dalam 3 jenis kemasan yaitu pillowpack,
blitser dan botol. Happydent dipasarkan di indoesia. Varian rasa untuk big
babol rainbow yaitu grape, markisa, jambu, dan pisang. Poduk ini dikemas dalam
bentuk tetrahedron. Bigbabol rainbow
dipasarkan di Indonesia, maroko dan Mesir.