Hampir  seluruh wilayah Indonesia cocok untuk budidaya tanaman pisang. Tanaman  pisang tersebar mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, baik  yang dibudidayakan di lahan khusus maupun ditanam sembarangan di kebun  atau di halaman. Hampir setiap pekarangan rumah diIndonesia terdapat  tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat menghasilkan, dapat berlangsung lama, mudah ditanam dan mudah dipelihara (Sunarjono, 2004).
          Produksi pisang di Indonesia cukup besar, bahkan Indonesia menjadi  salah satu penghasil pisang terbesar di dunia. Produksi pisang nasional  terus meningkat setiap tahun, misalnya dari 2.308.379 ton (tahun 1988)  menjadi 2.417.760 ton (tahun 1989). Daerah penghasil pisang terbesar  berada di Pulau Jawa (Suhardi dkk, 2002).
Dari seluruh bagian tanaman pisang, buah pisang dan daun pisanglah  yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan bagian lain dari  tanaman ini masih terbatas pemanfaatannya, misalnya saja jantung pisang.  Pada fase pembungaan dan pembuahan, setelah pembentukan sisir pisang  yang terakhir, kemudian dilakukan pemotongan bunga (jantung pisang). Dan  biasanya bunga ini langsung dibuang karena dianggap limbah. Padahal  bunga (jantung pisang) memiliki nilai gizi yang cukup baik.
              Sebutlah Bambang Eko Putro, warga cimahi yang jeli melihat potensi  luar biasa dari jantung pisang yang notabene dianggap sebagai limbah.  Beliau kemudian menciptakan “Denjapi”. Denjapi adalah “dendeng” yang  terbuat dari jantung pisang. Dendeng yang biasanya dibuat dari daging  dicoba untuk dibuat dari bahan lain, dalam hal ini jantung pisang.  Jantung pisang memang cocok dijadikan dendeng karena tekstur serat  jantung pisang mirip serat daging. Tidak semua jantung pisang enak  dimakan. Di antara jantung pisang yang enak dimakan adalah jenis pisang  klutuk, pisang kepok, pisang raja bulu, dan pisang raja siam. Yang  paling enak adalah jantung pisang dari jenis pisang klutuk.
Bentuk dan rasa denjapi mirip dendeng daging yaitu persegi, tipis,  berserat, warnanya kecokelatan, rasanya manis, dengan aroma rempah yang  tajam. Rasanya yang enak ini ternyata cukup digemari masyarakat. Bahkan  kemudian walikota cimahi mencanangkan dendeng jantung pisang sebagai  makanan oleh-oleh khas cimahi, Jawa Barat. Dari hasil analisa  laboratorium diketahui pula kandungan giizinya cukup baik yaitu  terdiri  dari protein 12,051%, karbohidrat 34,831%, lemak total 13,050%.
Lagkah-langkah membuat denjapi: 
Bahan
- Jantung pisang 4 buah,
 - ketumbar 1 sendok makan,
 - ikan teri 50 gr,
 - bawang merah 10 biji,
 - bawang putih 4 siung
 - gula merah secukupnya
 
Cara Pembuatan
- Pilih 4 buah jantung pisang yang masih segar dan mulus
 - Buang kelopak atau pembungkus jantung bagian luar hingga tampak kelopak bagian dalam yang berwarna putih kemerah-merahan, cuci hingga bersih.
 - Rebus jantung pisang tersebut hingga lunak.
 - Tumbuk jantung pisang yang telah direbus tersebut hingga halus
 - Haluskan bumbu, dan masak dalam wajan.
 - Masukkan jantung pisang yang telah ditumbuk ke dalam wajan berisi bumbu. Aduk-aduk hingga rata, dan kemudian tambahkan gula merah sebagai penambah cita rasa.
 - Setelah masak dan bumbu tercampur merata, angkat adonan dendeng tersebut dan segera cetak di atas tampah. Ukuran dan bentuk cetakan dendeng jantung pisang disesuaikan dengan selera. Usahakan dendeng jangan terlalu tebal agar cepat kering.
 - Jemurlah dendeng selama 2 – 3 hari hingga kering.
 - Goreng dendeng jantung pisang hingga masak.
 - Kemas dendeng jantung pisang yang telah digoreng dalam kantong plastik atau wadah lain.
 
sumber : http://bisnisukm.com/dendeng-jantung-pisang-potensi-kuliner-cimahi.html










0 komentar:
Posting Komentar